Didorong
rasa senasib dan seperjuangan serta keinginan dalam berkarya maka para pelajar
Kalimantan yang melanjutkan studi di Kota Makassar (saat itu masih bernama
Ujung Pandang) mendirikan sebuah wadah organisasi sebagai tempat perhimpunan
bagi pelajar-pelajar yang berasal dari Kalimantan. Maka berdirilah Ikatan Pemuda Indonesia
Kalimantan (IPIK) yang merupakan cikal bakal dari berdirinya Keluarga Pelajar
Mahasiswa Kalimantan Timur (KPMKT).
2. Perbaikan Talang air
3. Perbaikan KM/WC
2. Pembuatan Kamar pada bagian Ruang Dapur terdahulu.
3. Pemindahan Kamar 8 ke bagian Ruang Belajar/Ruang Gambar.
4. Penambahan/perluasan Ruang TV dan Aula.
Pada
tahun 1967 Keluarga Pemuda Mahasiswa Kalimantan Timur cabang Ujung Pandang
terbentuk, pada masa awal pengurusan yang diketuai oleh Ayahanda Yusuf SK
diadakan pertemuan dan pembicaraan diantara Pengurus dan tokoh – tokoh
Kalimantan Timur, dari pertemuan dihasilkan sebuah kesepakatan untuk mendirikan
sebuah tempat bagi pemuda Kalimantan Timur yang sedang menuntut studi di Ujung
Pandang. Berdasarkan pertemuan itu pula, dilakukan penyuratan kepada Pimpinan
Kalimantan Timur, Bupati dan Walikota Kalimantan Timur untuk meminta bantuan
untuk mewujudkan sebuah Asrama di Ujung Pandang. Usaha lain yang dilakukan
adalah dengan menyebarkan blangko – blangko sumbangan sebanyak 300 lembar
kepada perusahaan – perusahaan Negara dan swasta serta kepada sejumlah dermawan
yang berada di Kalimantan Timur, dalam usaha pencarian dana ini ditunjuk 4
orang yang diberikan mandat dari Pengurus KPMKT cabang Ujung Pandang.
Namun
usaha pencarian dana tersebut tidak berhasil, karena penyebaran blangko-blangko
tersebut tidak mendapatkan ijin dari Pemerintah setempat. Sumbangan yang sempat
terhimpun saat itu sebesar Rp. 1.825 (Seribu delapan ratus dua rupiah) yang
berasal dari para dermawan diserahkan ke kas KPMKT Cabang Ujung Pandang. Di
tahun yang sama, KPMKT Cabang Ujung Pandang menghubungi Gubernur Kalimantan
Timur, Bapak A. Wahab Syahranie untuk membantu pembiayaan mendirikan asrama,
namun perjuangan untuk mewujudkan cita-cita tersebut masih harus melalui
beberapa tahapan lagi.
Pada
bulan Januari tahun 1970 anggota DPR-GR Kalimantan Timur melaukukan kunjungan
dinas ke Ujung Pandang, kesempatan ini dimanfaatkan KPMKT untuk melakukan
silahturahmi sekaligus beraudiensi sehubungan dengan permohonan mendirikan
Asrama di Ujung Pandang. Pertemuan ini dilaksanakan di Gedung SMA Negeri 1
Ujung Pandang. Dari hasil pertemuan itu Ketua DPR-GR Bapak Letkol Supeno
menyatakan kesediaannya untuk turut berusaha mewujudkan Asrama yang dimaksud.
Saat itu juga diadakan peninjauan ke beberapa lokasi objek perumahan cadangan
persiapan Asrama.
Akhirnya,
pada tanggal 25 Juli 1970, diadakan transaksi pembelian sebuah rumah yang
berlokasi di Jalan Datu Museng No. 18 Makassar. Pembelian tersebut dilaksanakan
oleh Bapak Gubernur KDH Tingkat 1 Propinsi Kalimantan Timur (Bapak A. Wahab
Syahranie) yang diwakili oleh Bapak Sahidin, BA selaku Kepala Biro Logistik
Propinsi Kalimantan Timur. Beberapa tokoh dibalik transaksi pembelian rumah
tersebut adalah :
1. Almarhum Ayahanda Edict Waworuntu
2. Almarhum Ayahanda Salim
3. Ayahanda Yusuf SK
4. Ayahanda H. Abdul Waris Husain
5. Drs. Sulaiman
AMKT
Mulawarman I kemudian diresmikan pada tanggal 26 Juli 1970 selain berfungsi
sebagai asrama, AMKT Mulawarman I saat itu difungsikan juga sebagai Sekretariat
KPMKT Cabang Ujung Pandang.
Keberadaan
AMKT Mulawarman I sebagai wadah yang menampungi pelajar – pelajar yang berasal
dari Kalimantan Timur yang menuntut ilmu di Makassar belumlah sepenuhnya
mumpuni. Ini dikarenakan jumlah peserta didik asal Kalimantan Timur yang
belajar di Makassar bertambah dari tahun ke tahun sedangkan kapasitas huni yang
dimiliki Asrama hanya bisa menampung sebagian kecil dari jumlah pelajar yang
ada saat itu. Maka dibentuklah Asrama Putri Mulawarman dan tiga buah Asrama
Mulawarman Perbantuan (kontrakan) yang dimaksudkan dapat menampung kekurangan
kebutuhan unit hunian bagi pelajar daerah Kalimantan Timur.
Selain
itu dalam mengupayakan efesienitas dan memaksimalkan serta menambah daya
tampung, AMKT Mulawarman 1 telah beberapa kali melaksanakan Renovasi, yang
antara lain dilaksanakan pada :
- Pada
tahun 1981 dilaksanakan Renovasi pertama AMKT Mulawarman 1.
- Pada tahun 1985 dilakukan renovasi kedua untuk beberapa perbaikan pada bangunan asrama dengan anggaran Rp. 1.000.000, meliputi :
2. Perbaikan Talang air
3. Perbaikan KM/WC
- Pada
tahun 1991, renovasi ketiga dilaksanakan (Penyempurnaan Prasarana Fisik Pemerintah) dengan anggaran Rp. 19.974.000,-.
- Renovasi
keempat dilaksanakan pada tahun 2000 dengan anggaran Rp. 42.500.000,-. Dengan
nama proyek Penyempurnaan Prasarana Fisik Pemerintahan dan Sarana Administrasi
Pemerintah Propinsi Kalimantan Timur.
- Renovasi Kelima / Rehabilitasi dilaksankan pada tahun 2001 dengan anggaran sebesar Rp. 200.000.000,-. Pada rehabilitasi ini diadakan perubahan pada denah Asrama dengan nama proyek Penyempurnaan Prasarana Fisik Pemerintahan dan Sarana Mobilitas Pemerintah , yakni :
2. Pembuatan Kamar pada bagian Ruang Dapur terdahulu.
3. Pemindahan Kamar 8 ke bagian Ruang Belajar/Ruang Gambar.
4. Penambahan/perluasan Ruang TV dan Aula.
Adalah
suatu kewajaran bila dalam tubuh suatu organisasi yang bersifat majemuk terjadi
disintergrasi. Hal inilah yang terjadi pada KPMKT Cabang Makassar dan AMKT
Mulawarman I yang berlangsung sejak lama (dari tahun 1981). Perbedaan pendapat,
visi dan misi dalam menjalankan organisasi merupakan titik tolak dari
terjadinya konflik intra kelompok. Keadaan ini pulalah yang kerap digunakan
oleh beberapa oknum untuk memperkeruh suasana. Perbedaan itu sendiri sebenarnya
dapat diatasi seandainya terdapat keinginan untuk membuka diri dan bertukar
pendapat serta menghormati pendapat yang berbeda. Namun konflik yang
mengakarlah yang dapat menutup semua jalan untuk bersatu tersebut. Secara umum
perbedaan tersebut mempunyai tema yang klasik yakni kekuasaan dalam menetapkan
aturan. KPMKT Cabang Makassar sebagai major organisasi merasa berhak dalam
menetapkan segala peraturan dan adminstrasi yang ada di asrama sedangkan AMKT
Mulawarman I berpandangan peraturan dan adminstrasi Asrama merupakan
independensi yang dimiliki setiap Asrama dalam mengurus rumah tangganya.
Perbedaan mengenai kekuasaan inilah yang terus menerus menjadi tema dalam
konflik tapi kerap bermutasi dalam berbagai kondisi sehingga harmonisasi antara
KPMKT Cabang Makassar dan AMKT Mulawarman I terus menerus mengalami fluktuasi.
Pada
tahun 2000, dengan terbentuknya kepengurusan baru KPMKT Cabang Makassar (saat
itu diketuai oleh Saudara Kusnadi) yang ternyata memberikan angin segar dalam
penyelesaian konflik KPMKT Cabang Makassar dan AMKT Mulawarman I yang berkepanjangan.
Adanya kejelasan fungsi dan wewenang dari masing -masing organisasi memberikan
dampak positif pada hubungan organisasi KPMKT Cabang Makassar dan AMKT
Mulawarman I. Adanya penghormatan pada keinginan masing-masing pihak serta
kebebasan dalam mengatur rumah tangga organisasi masing-masing menumbuhkan
hubungan yang harmonis dan kekeluargaan yang erat bagi KPMKT Cabang Makassar
dan AMKT Mulawarman I.
Berlakunya otonomi daerah di tahun 2002 berakibat pada
beberapa kebijakan daerah. Hal ini juga berpengaruh pada keberadaan Asrama yang
semakin kompetitif dengan terbentuknya asrama – asrama tingkat daerah yang
secara langsung memberikan banyak pilihan pada pelajar yang menuntut ilmu di
Makassar. Warga Asrama merupakan elemen terpenting didalam suatu organisasi
yang bertindak sebagai penggerak jalannya roda keorganisasian. Keterbatasan
anggota akan berpengaruh besar dalam eksistensi suatu organisasi. Dan di tengah
krisis keanggotaan tersebut AMKT Mulawarman I berupaya untuk tetap eksis dan
mempertahankan kinerjanya sebagai organisasi pemuda Kalimantan Timur.
12 tahun kemudian setelah renovasi terakhir di tahun 2001, pada tahun 2013 dan 2014 AMKT Mulawarman I kembali melaksanakan renovasi dengan item pengerjaan antara lain:
12 tahun kemudian setelah renovasi terakhir di tahun 2001, pada tahun 2013 dan 2014 AMKT Mulawarman I kembali melaksanakan renovasi dengan item pengerjaan antara lain:
1. Perbaikan atap dan plafon secara menyeluruh.
2. Pengecatan dinding luar dan dalam.
3. Perbaikan istalasi listrik dan air.
4. Perbaikan WC/KM atas dan bawah.
Diharapkan dengan kondisi yang semakin baik dan nyaman, AMKT Mulawarman dapat benar-benar menjalankan funsinya sebagai wadah yang menjadi fasilitas bagi para mahasiswa asal Kalimantan Timur untuk menuntut ilmu di Kota Makassar demi mewujudkan Sumber Daya Manusia mumpuni yang nantinya mampu turut serta membangun Kalimantan Timur dimasa yang akan datang.